Social Icons

CELESTIAL NAVIGATION

CELESTIAL NAVIGATION / NAVIGASI ASTRONOMI

Celestial Navigation atau Astro Navigation,  adalah bernavigasi dengan menggunakan bintang-bintang di langit sebagai penunjuk arah.  Berdasarkan sejarah, bernavigasi menggunakan bintang sebagai penunjuk arah sudah dilakukan sejak ribuan tahun sebelum Masehi,  dan masih dilakukan sampai sekarang ini dengan menggunakan peralatan yang lebih modern.


Rasi Bintang Ursa Major sebagai penunjuk arah Utara Sejati

Jika kita berlayar di belahan bumi bagian Utara,  di tengah laut pada waktu malam hari kita akan menemukan rasi bintang Ursa Major atau Rasi Beruang Besar ( The Great Bear ).  Rasi bintang itu bisa kita gunakan sebagai penunjuk arah Utara Sejati.  Caranya dengan menarik garis lurus antara bintang Dubhe dan Merak yang ada di rasi bintang tersebut,  maka titik potong garis lurus tersebut dengan horison / kaki langit adalah Titik Utara Sejati.  Dengan menggunakan busur derajat ( protractor ) kita akan dapat menentukan arah haluan kapal sesuai yang kita ingikan, secara tepat.  Bahkan, arah Titik Utara Sejati itu bisa kita gunakan untuk mengadakan koreksi terhadap Kompas Magnit maupun Kompas Giro yang digunakan di kapal.




Bintang-bintang yang berada di dalam gugusan rasi  Ursa Major,  yang utama adalah tujuh bintang bersinar terang masing-masing diberi nama : Dubhe, Merak, Megrez, Phecda, Alioth, Mizar dan Alkaid.  Untuk menentukan arah Utara Sejati kita gunakan dua bintang: Dubhe dan Merak. 

Garis lurus yang menghubungkan Dubhe-Merak dan memotong horison / kaki langit adalah Titik Utara Sejati.  Garis lurus ini bila ditarik ke atas akan tepat menunjukkan arah bintang Polaris, atau Bintang Utara ( North Star ).


Image from atlantisqueen.co


Rasi Bintang Crux / South Cross sebagai penunjuk arah Selatan Sejati.

Dengan berpedoman pada gugusan bintang Ursa Major,  selain dapat menentukan Titik Utara Sejati,  kita juga dapat menentukan Titik Selatan Sejati,  yaitu arah kebalikannya.  Namun ketika kita berada di belahan bumi bagian Selatan,  pada waktu malam hari kita dapat mengamati rasi bintang Crux / South Cross atau Bintang Pari / Gubug Penceng berada dekat dengan gugusan bintang Centaurus.

Rasi bintang Crux terdiri dari empat buah bintang yang bersinar terang.  Daris lurus yang ditarik dari bintang  Alpha Crux - Beta Crux dan memotong horizon / kaki langit,  menunjukkan Titik Selatan Sejati.




Dan dengan diketahuinya Titik Selatan Sejati maka kita juga bisa menentukan Titik Utara Sejati,  yaitu arah kebalikannya.

Dua buah gugusan rasi bintang, Ursa Major dan Crux, yang dibahas di atas masih sering digunakan sebagai penunjuk arah,  meskipun di kapal-kapal laut sekarang ini sudah dilengkapi dengan peralatan navigasi modern.   Sebab pada saat-saat diperlukan kadang-kadang terjadi alat penunjuk arah seperti Kompas Magnet dan Kompas Giro kurang dapat berfungsi karena deviasinya cukup besar,  misalnya disebabkan karena gerakan kapal membelok tiba-tiba dan tajam,  atau disebabkan karena pengaruh dari kemagnetan bumi.

Pada prakteknya,  untuk keselamatan pelayaran,  kompas magnet dan kompas giro yang digunakan di kapal harus sering dikoreksi dengan hasil perhitungan secara astronomis.

Sudut yang dibentuk antara arah Utara Sejati dengan arah lintasan kapal menunjukkan Haluan Sejati dari kapal.  Haluan kapal selalu dihitung dari Titik Utara ke Kanan / searah jarum jam.  Besarnya Haluan Sejati dibandingkan dengan arah haluan pada Pedoman ( kompas magnet atau kompas giro ) yang digunakan oleh Juru Mudi kapal.  Maka selisihnya ditambahkan atau dikurangkan pada besaran haluan pedoman,  sehingga kapal berlayar dengan Haluan Sejati.  Hal inipun nantinya masih harus dikoreksi lagi dengan perhitungan arah dan kekuatan angin serta arus laut.




History of Navigation

















    Paperback                Kindle-AmzonUK











Share

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Blogger Templates